Selasa, 12 April 2011

sos.kependudukan

HAND OUT



SOSIOLOGI KEPENDUDUKAN








Oleh :
DJAJA HENDRA










JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WIDYA MATARAM
YOGYAKARTA
2011


Konsep dan Definisi Demografi

Demography is the scientific study of human populations in primarily with the respect to their size, their structure (compotition) and their development (change).

Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).

Philip M Hauser dan Dudley Duncan (1959) menyebut definisi demografi.
Demography is the study of the size, territorial distribution and compotition of population, changes there in and the components of such changes which maybe identified as natality, territorial movement (migration) and social mobility (change of states).

Demografi mempelajari jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status)

Menyangkut :
Struktur (jumlah, persebaran dan komposisi penduduk)  selalu berubah, karena:
Terjadi proses demografi  kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas)
dan migrasi.
Proses penduduk


Struktur penduduk  bersifat statis (ia merupakan gambaran/potret penduduk dari sensus)
Unsur dinamis penduduk  terdiri dari: kelahiran, kematian dan migrasi  proses  ini disebut
dinamis.

Keduanya dipelajari dalam demografi.
Contoh:
tingkat kelahiran suatu daerah berpengaruh pada struktur penduduk di daerah itu yaitu besarnya persentase penduduk usia muda.

Konsep  Penduduk  dalam artian kolektif yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah.
 bersifat kuantitatif maka sering disebut statistik kependudukan.  lazim ada prediktif.















Studi kependuduk beda dengan demografi

Studi kependudukan (population studies) lebih luas dari demografi murni. Dalam hal ini masuk hal-hal yang bersifat non-demografis.

Misal:
Untuk mengetahui trend fertilitas suatu daerah tidak cukup mengetahui PUS tetapi juga faktor sos-bud. Katakanlah pada keluarga patrilinial  anak laki-laki lebih berharga (sebagai pelanjut keturunan)































Tipe Studi Variable Pengaruh Variable Terpengaruh
Demografi
Formal Variable demografi
- komposisi umur
- tingkat kelahiran Variable demografi
- tingkat kelahiran
- komposisi penduduk
Studi Kependudukan (contoh 1) Variable non-demografi
- faktor sosiologi. Misal: kelas sosial
- faktor ekonomi. Misal:
- kesempatan ekonomi Variable demografi
- migrasi keluar
Studi Kependudukan (contoh 2) Variable demografi
- tingkat kelahiran
- migrasi masuk
- tingkat kematian Variable non-demografi
- kebutuhan pangan
- kemiskinan
- pertumbuhan ekonomi
Sumber: Kemmeyer, Kenneth CW, 1971 dalam Ida Bagus Mantra, Demografi Umum, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000
Sumber data demografi:
1. sensus penduduk (cacah jiwa)
2. registrasi penduduk
3. survai

1. Sensus Penduduk
Setua sejarah peradaban manusia. mulai di Babilonia 4000 tahun sebelum Kristus.
Mesir 2500 BC
Cina 3000 BC
Abad ke-16 dan 17 dilakukan di Itaia, Sisilia dan Spanyol.
Bertujuan untuk  kepentingan militer, pemungutan pajak dan perluasan kerajaan.

Sensus modern di Quebec tahun 1966
Di Swedia tahun 1949
Di AS tahun 1790
Di Inggris tahun 1801
Di Indonesia (Raffles) tahun 1815 dan India tahun 1881
Hingga awal abad ke-20 sekitar 20 % penduduk dunia telah terhitung
lewat sensus penduduk.

Apa yang disensus (PBB) menetapkan minimal:
a. geografi dan migrasi penduduk
b. rumah tangga
c. karateristik sosial dan demografi
d. kelahiran dan kematian
e. karakter pendidikan
f. karakter ekonomi






















Topik-topik minimal yang harus ditanyakan pada sensus penduduk






































Epistemologi

Demografi : demos = rakyat/penduduk
: graferin = tulisan/karangan
: tulisan/karangan tentang rakyat/penduduk

Aehille Guillard “Elements de statistique humaine on Demographic Compares (1885)”
Ilmu Kependudukan  ilmu pengetahuan tentang pertumbuhan penduduk


K o n s e p
Donald J Bogue (1969). Demografi : ilmu yg mempelajari secara statistic dan matema
tika tentang jumlah, komposisi dan distribusi pen –
duduk dan perubahan-perubahannya sepanjang ma
sa melalui bekerjanya lima komponen demografi:
- fertilitas (kelahiran)
- mortalitas (kematian)
- perkawinan
- migrasi
- mobilitas social

Yang banyak digunakan :
Philip M Klauser & Dudley Ducan : mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial
dan komposisi penduduk serta perubahan-perubah-
annya dan sebab-sebab dari perubahan tersebut.

Kamus pendidikan : penduduk didefinisikan sebagai jumlah total indi-
(Carter v Good) vidual yang membentuk suatu keluarga tertentu
seperti jumlah orang yang mendiami suatu negara/
wilayah.

Ilmu Kependudukan : berusaha menjawab “mengapa” terjadi perubahan-
perubahan variabel demografis.

Ilmu Kependudukan lebih luas daripada demografi (yang hanya menyangkut kualitatif)

Secara kualitaif  Ilmu Kependudukan menghubungkan antara penduduk dengan sistem
Sosial

Pentingnya Ilmu Kependudukan
Contoh: * Berapa penduduk Yogya saat ini?
* Bagaimana dengan tahun 2012?
- hubungannya dng beras yang dikonsumsi. Mis. 10 kg/bln
- berapa untuk satu keluarga
- berapa tambahan rumah (kebutuhan)
- berapa usia harapan hidup warga Yogya sekarang?  ttt
- bagaimana dengan tahun 2010 nanti
- bagaimana dgn usia pendidikan 7-15 tahun di tahun 2012

Tujuan : + mempelajari jumlah/kuantitas serta distribusi penduduk dlm daerah ttt

+ menjelaskan pertumbuhan masa lalu, kecenderungan serta distribusi
berdasarkan data yang tersedia

+ mengambangkan hubungan sebab akibat antara perubahan penduduk
dengan bermacam aspek organisasi social

+ mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk masa depan dan kemung
kinan konsekuensinya



Masalah Kependudukan

1. Komposisi umur penduduk berusia muda dan tua

> 15 – 64 <
beban  dependency ratio
100 orang produktif menanggung …?

2. Distribusi penduduk

• tidak seimbang : Jawa/Luar Jawa
• angka kelahiran kasar CBR (crude birth rate) tinggi
20-38/1000 penduduk
• angka kematian kasar (crude death rate) rendah
10-20 /1000 penduduk

* makin banyak penduduk

3. Migrasi

penduduk kota besar  bahaya lingkungan






MEMPERKIRAKAN JUMLAH PENDUDUK (DEPAN)
MATHEMATICAL METHOD


1. Tingkat pertumbuhan aritmatika

Pt = Po + bn

Pt : jumlah penduduk t tahun (atau akhir tahun)
Po : jumlah penduduk pada awal tahun
b : jumlah pertumbuhan penduduk tiap tahun
n : periode waktu dari Pt – Po

Contoh : Pada tahun 1985 jumlah penduduk = 1.000.000 jiwa
Tiap tahun bertambah = 100.000 jiwa

Maka pada tahun 1986 = 1.100.000 jiwa
= 1.200.000 jiwa
= 1.300.000 jiwa
d s t ….

2. Tingkat pertumbuhan geometrika

Prinsip bunga berbunga

n
Pt = Po (1 + r )

Contoh : Pada tahun 1985 jumlah penduduk = 1.000.000 jiwa
Angka pertumbuhan 2 % per tahun

Tahun 1986 = 1.000.000 + (2 % x 1.000.000)

Maka penduduk tahun 1986 = 1.020.000 jiwa

2
P 1988 = 1.020.000 (1 + 2 %)

P 1988 = 1.061.208 jiwa




3. Tingkat pertumbuhan eksponensial

Naik secara konstan

rt
Pt = Po ( e bilangan pokok dari system logaritma natural sebesar
2,7182818)

Contoh : 1961 jumlah penduduk = 97.000.000 jiwa
1971 jumlah penduduk = 119.000.000 jiwa

Jawab
rt
Pt = Po e

rt
119 juta = 97 juta e

119 rt
----- juta = 2,7182818
97

log 1,228955153 = rt log 2,7182818

t = waktu yg diperlukan shg penddk 2 x lipat
r = angka pertumbuhan

0,089536035 = r (10) x 0,43429448

r = angka pertumbuhan penduduk per tahun

0,089536035
adalah = --------------------- = 2,1 %
4,3429448

Pertumbuhan 2 x lipat dengan rumus

70
t = ---- tahun
r

Jadi = suatu daerah 2 % dalam 35 tahun
Penduduk 2 x lipat

Bukti jadi 2 x lipat

rt
Pt = Po e

Untuk 2 x lipat Pt = 2 Po

rt
2 Po = Po e

2 Po rt
----- = e
Po

rt
2 = e

ln 2 = rn ln e

(2)
ln2 = rt

0,693147 = rt

0,693147 0,70
t = ---------- = -----
r r

Jadi r dalam persentase maka

70 70
n = ---- = ----
r (%) r




TEORI-TEORI

a. Teori Alamiah (fisiologis)

Tokoh (Sadler, Doubleday, Spencer Cary, Pearl, Gini)

Sadler : Jika penduduk bertambah daya reproduksi manusia akan berku-
rang dan sebaliknya.

Pekerjaan berat dan makanan sederhana sebagai faktor-faktor
yang menaikkan reproduksi

Sebaliknya banyak waktu luang, makanan berat akan menekan
daya reproduksi manusia.

Doubleday : Kenaikan kemakmuran akan mengakibatkan turunnya daya
reproduksi manusia.
: Kekurangan makanan akan merangsang daya reproduksi, sedang
kelebihan pangan justru akan merupakan faktor pengekang
an pertambahan penduduk.


Spencer : Makin banyak manusia mengembangkan dirinya makin banyak e-
nergi yang diperlukan untuk kemajuan & makanan kurang
energi yang tersedia bagi daya reproduksi atau sebaliknya.

Raymond Pearl: Over population/kelebihan penduduk tidak akan mungkin timbul
& Corrado Gini sebab perkembangan jumlah manusia akan mengikuti suatu
pola tertentu yang mirip dengan kurva logistic, yang pada
permulaan melengkung naik hingga mencapai titik tingkat
puncak untuk kemudian melengkung turun lagi.

Terjadinya pola ini karena terbatasnya ruang yang tersedia. Jadi
ruang dan persediaan pangan bukan merupakan batas yang
mengekang perkembangan penduduk.


b. Teori Ekonomi

Nassau William Senior : bukannya keadaan kekurangan pangan yang merupakan
cek utama terhadap perkembangan penduduk, akan tetapi
ketakutan akan timbulnya keadaan kekurangan pangan.

A Allison :selama masih banyak tanah kosong tidak berarti bahwa
penduduk akan kekurangan pangan. Juga kemajuan-kema
juan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi menja-
min barang konsumsi lebih besar daripada bertambahnya
penduduk.

Arsene Dumont : teori kapilaritas sosial, hasrat manusia untuk memper-
baiki kedudukan sosial ekonominya adalah bersifat turun-
temurun.

Teori Transisi Demografi : proses perubahan penduduk dengan angka kelahiran dan
dan kematian yang tinggi ke arah kelahiran dan kematian
yang rendah sejalan dengan proses kemajuan tahapan
pembangunan.






Angka Kelahiran/kematian




I. Kelahiran dan kematian keduanya pada tingkat yang tinggi sekitar 40-50. reproduksi/kelahiran tidak terkendali, kematian bervariasi setiap tahunnya. Panen yang gagal, harga yang tinggi menyebabkan kelaparan dan daya tahan tubuh terhadap penyakit sangat lemah. Ditambah dengan penyakit menular meluas menyebabkan angka kematian tinggi. Tahap tradisional.

II. Angka kematian menurun akibat diperbesarnya anggaran kesehatan dan juga mulai adanya penemuan obat-obatan. Sementara itu angka kelahiran tetap pada tingkat yang tinggi sehingga mengakibatkan pertumbuhan penduduk meningkat dengan pesat.


III. Angka kematian turun tetapi tidak secepat pada kategori II. Angka kelahiran mulai menurun seiring dengan meningkatnya urbanisasi, pendidikan dan peralatan kontrasepsi

IV. Pada tahap ini kelahiran dan kematian mencapai tingkat yang rendah dan pertumbuhan kembali lagi seperti kategori I yaitu mendekati nol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar