Kamis, 27 September 2012

Photo On Blog: Tak terpikirkan ? . . . . .

Photo On Blog: Tak terpikirkan ? . . . . .: Mungkin ini cuma sekedar rangkaian kata yang dak berarti, tapi bagiku ini adalah sebuah curahan hatiku yang dapat kucurahkan ketika aku ...

Rabu, 06 Juli 2011

dasar-dasar logika

DASAR- DASAR LOGIKA
Bagian Ketiga

A. Pengertian Proposisi
Memberi pengertian, membuat keputusan (proposisi) dan menentukan penyimpulan (penalaran) merupakan bagian dari proses kerja akal budi kita. Dengan demikian maka proposisi bagian dari proses kerja akal budi yang kedua setelah pengertian.
Apa proposisi itu?
Proposisi adalah pernyataan akal budi mengenai persesuaian dan ketidaksesuaian yang terdapat di antara dua gagasan. Dengan kata lain, putusan adalah kegiatan akal budi mengiakan, memperteguh atau menguatkan sebuah gagasan dengan perantaraan gagasan lain atau melajavascript:void(0)kukan pengingkaran sebuah gagasan terhadap gagasan lainnya .
Dari batasan itu terdapat hal-hal berikut yang harus diperhatikan sehubungan dengan proposisi:
. kegiatan akal budi
Seperti telah diutarakan bahwa proposisi merupakan bagian dari proses kerja akal budi. Dengan demikian maka membuat proposisi ialah kegiatan akal budi manusia.
. mengiakan, memperteguh, atau menguatkan sebuah gagasan dengan perantaraan gagasan lain
Contoh: Dita itu cantik. Dalam pernyataan itu, “Dita” dan “cantik” bukanlah dua hal yang terpisah melainkan satu kesatuan. Dita = cantik. Dengan demikian maka pernyataan itu: mengiakan, memperteguh, atau menguatkan. Sementara itu: Dita ialah sebuah gagasan, dan, cantik ialah gagasan lainnya dimana kedua gagasan itu menjadi perantara satu sama lain saling memperteguh dan menguatkan.
. melakukan pengingkaran sebuah gagasan terhadap gagasan lainnya.
Contoh: Dita itu tidak cantik. Dalam pernyataan itu, “Dita” dan “tidak cantik” dua hal yang terpisah dan tidak merupakan satu kesatuan. Dita ≠ cantik. Dengan demikian maka pernyataan itu: melakukan pengingkaran sebuah gagasan terhadap gagasan lainnya. Sementara itu: Dita ialah sebuah gagasan, dan, cantik ialah gagasan lainnya dimana kedua gagasan itu menjadi perantara satu sama lain saling melakukan pengingkaran.

B. Unsur-Unsur Proposisi
Unsur apa sajakah yang harus ada dalam sebuah proposisi?
Sebuah proposisi apabila dilihat dari segi tata bahasa memiliki tiga unsur sebagai berikut:
1. Subjek. Yakni hal yang diakui atau diingkari (That about which something is affirmed or denied).
2. Predikat. Yakni apa yang diakui atau disangkal dari subjek. (That what is affirmed or denied of the subject).
3. Kopula. Yakni kata yang menghubungkanan antara subjek dengan predikat.
Dalam kalimat bahasa Indonesia selaku bahasa yang tidak ber-fleksi, kopula tidak dibutuhkan. Namun dalam proposisi logika, kopula merupakan keharusan. Oleh sebab itu dalam proposisi-proposisi logika yang berbahasa Indonesia, kopula tetap digunakan. Kata-kata yang dapat digunakan sebagai kopula dalam bahasa Indonesia ialah: adalah, ialah, itu, merupakan, dan sebagainya.

Contoh:
” Dita itu cantik”
Dita = Subjek
Itu = Kopula
Cantik = Predikat

Atau

“Dita itu tidak cantik”
Dita = Subjek
Itu = Kopula
Tidak Cantik = Predikat

C. Pembagian Proposisi

Ada berapa bagian proposisi itu?
Proposisi terdiri dari dua jenis, yakni, proposisi kategorik dan proposisi hipotesis.
Apa yang membedakan kedua proposisi tersebut?
Hal yang membedakan kedua jenis proposisi tersebut ialah sebagai berikut:
1.Proposisi kategorik yakni proposisi yang di dalamnya P diakui atau diingkari oleh S ‘tanpa syarat’ dengan rincian secara mutlak atau ditambah dengan keterangan modalitas seperti pasti, mungkin, mustahil, dan sebagainya.
Dalam hal ini, proposisi kategoris memiliki fungsi untuk menghindari kesesatan dalam berfikir dengan memperhatikan segi-segi sebagai berikut:
a.orang harus selalu kritis, lebih-lebih terhadap dirinya sendiri. Kritis tidak hanya mau menyangkal saja, melainkan berfikir dan objektif;
b.Pada saat berfifikir, apabila sesuatu tidak pasti, jangan dianggap pasti;
c.Jika merasa pasti, lihatlah dulu apakah-betul-betul demikian pasti (objektif);
d.Apabila masih ragu-ragu, jangan memutuskan dulu sebelum berfikir yang lebih mendalam;
e.apabila tidak mendapat kepastian, beranilah mengatakan sesuatu dengan menggunakan kata-kata seperti: mungkin, barangkali, saya kira, dan sebagainya.

2.Proposisi Hipotesis yakni proposisi yang di dalamnya P diakui atau diingkari oleh S tidak secara langsung melainkan tergantung pada suatu syarat. Proposisi tersebut diungkapkan dalam kalimat-kalimat seperti:
a.Kondisional (bersyarat):
jika….maka…
b.Disjungtif
atau….atau….
c.Konjungtif
tidak sekaligus….dan….


D. Ragam Proposisi Kategorik
Proposisi kategorik memiliki ragam sebagai berikut:
1.Proposisi subjek-predikat (subject-predicate proposition / categorical proposition). Yaitu proposisi yang hanya terdiri dari subjek dan predikat. Dalam proposisi ini predikat mengafirmasi (mengiakan atau menguatkan) atau menegasi (mengingkari atau menolak) subjek.

Contoh: Plato adalah seorang filsuf (mengafirmasi (mengiakan atau menguatkan))

Gus Dur bukanlah seorang filsuf (menegasi (mengingkari atau menolak)


2.Proposisi Universal (universal proposition). Yaitu proposisi yang menggunakan kata pembilang (quatifier) yang bersifat universal. Kata pembilang yang biasa digunakan ialah: semua, tiap-tiap, masing-masing, setiap, siapa pun juga, atau apapun juga.

Contoh: Semua manusia adalah fana
Setiap sarjana lulusan program studi Administrasi Negara STISIP Widyapuri paham soal pengelolaan administrasi Negara.

3.Proposisi partikular (particular proposition). Yaitu proposisi yang menggunakan kata pembilang (quatifier) yang bersifat khusus. Kata pembilang yang bersifat khusus itu ialah beberapa dan sebagian. Kata pembilang tersebut berlaku baik dalam bentuk afirmasi atau pun negasi.

Contoh: Beberapa mahasiswa STISIP Widayapuri adalah PNS

Sebagian dosen STISIP Widayapuri adalah pensiunan pegawai Pemda.

Beberapa mahasiswi STISIP Widayapuri bukanlah gadis.

Sebagian mahasiswa STISIP Widayapuri tidaklah bodoh.

4.Proposisi Singular (singular proposition). Yaitu proposisi yang hanya terdiri atas satu pernyataan dan mengacu kepada nama diri atau jika menggunakan kata ganti, maka akan menggunakan kata petunjuk ini atau itu.
Contoh: Deti adalah perempuan.
Orang ini jujur.
Dosen itu bergelar doktor.

5.Proposisi Asertorik (assertoric proposition). Yaitu proposisi yang membenarkan bahwa subjek adalah sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh predikat.
Contoh: Semua guru adalah pendidik
Semua ular adalah binatang melata

6.Proposisi apodiktik (apodictic preposition). Yaitu proposisi yang merupakan kemestian kebenaran dari penjelasan yang diberikan oleh predikat terhadap subjek berdasarkan pertimbangan akal budi semata-mata.
Contoh: Lima adalah sepuluh dibagi dua
Semua segitiga adalah bersisi tiga

7.Proposisi empirik (empirical proposition). Yaitu proposisi yang didasarkan pada pengamatan dan pengalaman.
Contoh: Fitri adalah mahasiswi yang aktif bertanya
Khotib adalah mahasiswa saya yang paling rajin masuk kuliah


E. Ihwal Kualitas dan Kuantitas dalam Proposisi Kategorik
Yang dimaksud dengan kualitas dalam hubungan dengan proposisi kategori ialah ciri atau karakteristik yang terkandung di dalam hakikat proposisi itu sendiri. Hakikat sebuah proposisi ialah afirmasi atau negasi. Sebuah proposisi disebut afirmasi jika kopula berfungsu menghubungkan,meneguhkan, atau mempersatukan S dan P. Sebuah proposisi disebut negatif apabila kopula memisahkan antara S dan P. Dengan demikian jelas bahwa sebuah proposisi ditentukan oleh kopulanya. Artinya, apabila keseluruhan kopula bersifat afirmasi maka keseluruhan proposisi adalah afirmasi. Demikian pula sebaliknya. Yakni apabila keseluruhan kopula bersifat negasi maka keseluruhan proposisi adalah negasi.
Contoh:
Tidak ada manusia yang tidak dapat mati
Tidak semua mahasiswa memahami logika
Beberapa pejabat tidak memahami logika

Adapun yang dimaksud dengan kuantitas dalam hubungan dengan proposisi kategoris ialah jumlah individu objek dimana term subjek diterapkan. Jadi jika sebuah proposisi disebut universal jika term subjeknya adalah universal.
Contoh: Semua mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi mengenakan jas almamater pada saat mengikuti ujian tengah atau akhir semester.

Mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi bukan pengguna narkoba.

Demikian pula sebuah proposisi disebut partikular jika semua subjeknya partikular.
Contoh: Ada mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi yang tidak pernah hadir kuliah

Tim sepak bola STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi menang mutlak atas tim universitas lain.

Kualitas dan kuantitas dalam proposisi kategorik dapat berdiri sendiri sebagaimana contoh di atas atau dapat berkombinasi. Dengan kata lain kualitas dan kuantitas dalam proposisi kategorik dapat saling melengkapi. Proposisi dimana kualitas dan kuantitas saling melengkapi itu disebut sebagai proposisi A-E-I-O. Struktur kombinasi itu dapat digambarkan sebagai berikut:

Kualitas Hubungan Subjek-Predikat
Afirmasi Negasi
Kuantitas Subjek Universal A E
Partikular
Singular I O

Hurup A, E, I, dan O merupakan simbol dari:
A-ff-I-rmo = meng-A-ku-I;
n-E-go = m-E-n-O-lak

Dalam kerangka kombinasi kualitas dan kuantitas dalam proposisi itu, maka hurup A, E, I, dan O berarti:
A = universal dan afirmatif;
E = universal dan negative;
I = partikular/singular dan afirmatif;
O = particular/singular dan negative;

Contoh proposisi:
A = universal dan afirmatif (= Semua S adalah P)
• Semua mahasiswa lulus dalam ujian mata kuliah Logika
• Manusia adalah mahkluk sosial
• Besi itu logam

E = universal dan negatif (=Semua S bukan/tidak P)
• Seorang pun tidak ada yang lulus ujian mata kuliah Logika
• Pelajar bukan mahasiswa

I = partikular/singular dan afirmatif (= Sebagian S adalah P)
• Ada mahasiswa yang menjadi pengguna narkoba
• Orang Sunda suka dandan

O = partikular/singular dan negatif (= Sebagian S bukan/tidak P)
• Banyak mahasiswa yang tidak cukup sadar akan tanggung jawab sosial mereka
• Ada mahasiswa yang tidak mengerti logika




























Pelatihan Soa l
1. Apakah proposisi itu?
2. Mengapa logika tidak berurusan dengan pernyataan yang bersifat menyuruh, melarang, dan ungkapan emosional lainnya?
3. Sebutkan unsur-unsur proposisi?
4. Jelaskan tentang pembagian proposisi!
5. Sebutkan ragam proposisi!
6. Apa yang dimaksud dengan permasalahan kualitas dan kuantitas dalam proposisi?
7. Apa perbedaan proposisi kategorik dengan proposisi hipotesis?
8. Apa yang dimaksud dengan:
a. Proposisi subjek-predikat (subject-predicate proposition / categorical proposition)?
b. Proposisi Universal (universal proposition)?
c. Proposisi partikular (particular proposition)?
d. Proposisi Singular (singular proposition)?
e. Proposisi Asertorik (assertoric proposition)?
f. Proposisi apodiktik (apodictic preposition)?
g. Proposisi empirik (empirical proposition)?
9. Tentukan mana proposisi dan yang bukan proposisi dari kalimat-kalimat berikut:
a. mereka datang terlambat.
b. semoga merreka tidak datang terlambat.
c. suruh dia mengerjakan pekerjaan itu.
d. saya akan berangkat jam 7.00.
e. semua yang datang dimohon untuk duduk.
f. zaman sekarang adalah zaman pembangunan.
g. ibu-ibu dan bapak-bapak terhormat.
h. Nabi Sulaeman adalah seorang yang genius.
10. Tentukan jenis proposisi (A, E , I, atau O) yang terdapat dalam pernyataan- pernyataan di bawah ini :
a. orang Bali pandai menari.
b. tim sepak bola kita tidak berhasil menjadi juara.
c. manusia adalah animal rationale.
d. ada mahasiswa yang tidak pernah memiliki catatan kuliah.
f. ia jarang datang ke rumahku.
g. di antara teman-temanku ada yang sering melalaikan tugas kuliahnya.
h. pemerintahan yang rapuh biasanya mengandalkan kekuatan militer untuk meredam berbagai macam gejolak social politik.
i. tidak ada gading yang tidak retak.
j. sepeda motor itu mustahil untuk diperbaiki lagi.
k. ia tidak pernah mengeluh atas segala kesulitan yang dihadapi dalam hidupnya.
l. orang itu mungkin tidak memiliki rasa kemanusiaan.
m. barangkali hari ini tidak jadi hujan.
n. ada kemungkinan rapat partai akan terganggu oleh demonstrasi.
o. dalam ujian ini tidak ada mahasiswa yang diizinkan membuka catatan.










































DASAR- DASAR LOGIKA
Bagian Keempat

Inferensi (Penyimpulan)

Kata inferensi berasal dari bahasa Inggris inference artinya penyimpulan. Penyimpulan diartikan sebagai proses membuat kesimpulan (conclusion). Dengan demikian, inferensi dapat didefinisikan sebagai suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi (keputusan). Erat hubungannya dengan penjelasan itu, inferensi berarti pula sebagai cara kerja logika yang ke-3 setelah memberikan pengartian dan membuat keputusan.
Di dalam logika, proses penarikan konklusi dapat dilakukan melalui dua cara. Cara dimaksud yakni, cara deduktif dan induktif. Mengingat dua cara tersebut kemudian dikenal istilah inferensi deduktif dan inferensi induktif.
Di dalam wilayah kebahasaan (bukan wilayah akal budi atau pemikiran) kedua cara itu lazim disebut sebagai penalaran. Dalam hal ini penalaran berarti proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip (premis). Kata penalaran, berasal dari kata nalar yang berarti aktivitas yang memungkinkan seseorang berfikir logis. Berdasar hal itulah kemudian pengertian inferensi identik dengan penalaran (inferensi=penalaran) yang dalam wilayah kebahasaan lazim juga disebut sebagai argumen.

Inferensi Deduktif
Inferensi deduktif terbagi ke dalam dua jenis. Yakni, Inferensi/Penalaran Langsung dan Inferensi/Penalaran Tidak Langsung. Inferensi Tidak Langsung disebut juga sebagai Inferensi/Penalaran Silogistik.

Inferensi/Penalaran Langsung

Inferensi Langsung ialah penarikan kesimpulan (konklusi) hanya dari sebuah premis. Premis yaitu data, bukti, atau dasar pemikiran yang menjamin terbentuknya kesimpulan. Dengan demikian, kesimpulan adalah pernyataan yang dihasilkan sesuai dengan premis-premis yang tersedia dan berhubungan secara logis dengan pernyataan tersebut.
Perhatikan gambar di bawah ini.


Premis-Premis

Penyimpulan Hubungan/Konsekuensi

Kesimpulan




Perhatikan pula contoh inferensi dalam bentuk kalimat di bawah ini.

Karena……………………………………..maka…………………………………
Kalau ini begini maka itu begitu
Berhubung begitu maka karenanya begini


Premis Kesimpulan/Konklusi



Pengetahuan yang dimiliki/ Pengetahuan baru/
Pengetahuan yang mendahului/ Konsekuen
Pangkal/
Anteseden








Konsekuensi



Inferensi Langsung atau Penalaran Langsung sebagaimana dijelaskan di atas memiliki beberapa bentuk sebagai berikut:
1. Inversi;
2. Konversi;
3. Obversi;
4. Kontraposisi;
5. Oposisi.


Inversi (Kebalikan). Inversi merupakan penalaran langsung dengan cara menegasikan subjek proposisi premis dan menegasikan atau tidak menegasikan predikat proposisi premis.
Inversi memiliki ragam berupa Inversi Sebagian dan Inversi Lengkap.

Inversi sebagian. Apabila inversi dilakukan dengan menegasikan subjek proposisi premis, sedangkan predikatnya tidak dinegasikan (ubah pembilang subjek dari universal menjadi partikular)


Contoh inversi proposisi (A)

Contoh:
A: Semua mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi belajar Logika (Afirmatif)
jadi
I: Sebagian bukan mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi belajar Logika. (NegatIf)

Inversi Lengkap ialah jika inversi dilakukan dengan menegasikan baik subjek maupun predikat proposisi premis (ubahlah pembilang subjek dari universal menjadi partikular).

Perhatikan contoh kalimat di bawah ini.
A: Semua mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi belajar Logika (Afirmatif)
jadi
I: Sebagian bukan mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi bukan belajar Logika (NegatIf )


Contoh inversi proposisi (E)

Inversi sebagian.
E: Semua mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi tidak belajar Logika (nEgo)
jadi
O: Sebagian mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi tidak belajar Logika

Inversi Lengkap
E: Semua mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi tidak belajar Logika
jadi
O: Sebagian bukan mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi tidak tidak belajar Logika


Dengan memperhatikan contoh di atas, dapat dijelaskan bahwa:
• Inversi proposisi A hasilnya ialah proposisi I (baik untuk inversi lengkap maupun sebagian)
• Proposisi E jika diinversi akan menjadi Proposisi O (baik untuk Inversi Lengkap maupun untuk Inversi Sebagian)



Pelatihan Soal
Petunjuk:
Tentukanlah contoh Inversi Proposisi (A) dan contoh Inversi Proposisi (E), baik untuk Inversi Lengkap maupun untuk Inversi Sebagian dalam kalimat di bawah ini
1. Semua bintang film memakai sabun Lux
2. Sebagian pemakai sabun Lux adalah bintang film
3. Orang pintar minum Tolak Angin
4. Semua pegawai negeri adalah penerima gaji
5. Semua benda yang dipanasi memuai
6. Semua mahasiswa calon sarjana
7. Semua filsuf adalah manusia
8. Sebagian bukan filsuf bukan kera
9. Semua filsuf bukan kera
10. Sebagian bukan filsuf bukan-bukan kera

Selasa, 31 Mei 2011

int gratisssssss

kali ini akan menggunakan query gratis:

APN: internet
Proxy/port: Original

Opmin setting:
http server isi dengan : http://reg.citrongo.com.global-turbo-1-lvs-usa.beta.opera-mini.net/

socket server isi dengan: socket://reg.citrongo.com.global-turbo-1-lvs-usa.beta.opera-mini.net
FQ / front query: mini.opera.com@
Remove port : enabled
Host: reg.citrongo.com

atau gunakan trik ini:
trik internet gratis telkomsel februari 2011:

gunakan front query: mini5.opera-mini.net@

Proxy type : HTTP
Fq : mini5.opera-mini.net@
Cuma kena 1 rupiah per konak

khusus trik internet gratis telkomsel dengan ucweb, ebuddy, opera mini dan bolt gunakan trik ini
atau gunakan trik internet gratis telkomsel update februari 2011

Buat jalur akses baru:
apn: internet
proxy:221.132.192.27
port:80
setan ucweb isi fq:mini.opera.com@
yg lain biarin aja

update: trik internet gratis telkomsel dengan bolt handler
ada trik teranyarnya, yaitu menggabungkan Proxy dan Query dari situs Yahoo.!

Pertama buat Jalur Akses baru terlebih dahulu, masukan:
APN : telkomsel
Homepage : login.yahoo.com
Proxy : 74.54.240.26
Port : 80

Set di Bolt Handlernya:
Proxy Type : HTTP
Proxy Server : login.yahoo.com

internet gratis

Pertama buat Jalur Akses baru
terlebih dahulu, masukan:
APN : internet
Proxy : 195.189.142.132
Port : 80
atau
APN : internet
Proxy : 195.189.142.176
Port : 9002
Bisa diganti dengan APN yang
lain :
axis, telkomsel, telkomseltbs1,
telkomseltbs2, telkomseltbs3,
indosatgprs, indosatm2, 3gprs,
www.xlgprs.net dan lain-lain

Rabu, 11 Mei 2011

Pemuda Muslim Berkualitas Sebagai Harapan Umat

Oleh : Drs.H. Muchtar Ali, M.Hum
Perubahan dan pergantian zaman merupakan sunnatullah. Oleh karena itu dalam kehidupan kita ini terjadi pergantian generasi dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Masa depan agama, bangsa dan negara salah satunya ditentukan pada hari ini, karena itu setiap kita punya tanggung jawab menghadapi hari esok, yang bisa jadi zamannya sangat berbeda dengan zaman yang kita alami, bahkan tantangan masa depan bisa jadi amat berbeda dengan yang kita hadapi sekarang. Oleh karena itu agama Islam memerintahkan agar kita mempersiapkan generasi atau pemuda dengan sebaik-baiknya.
Rasulullah SAW, memiliki banyak sahabat yang lebih muda dari beliau, bahkan banyak yang jauh lebih muda dari beliau. Ali bin Abi Thalib salah satu pemeluk Islam yang paling awal. Beliau memeluk Islam atas keinginannya sendiri ketika berusia 8 tahun, Beliau senantiasa berada di samping Rasulullah. Beliau juga menyertai Rasulullah SAW pada saat bertemu dengan 40 pemuka Quraisy, yang merupakan tokoh-tokoh paling berpengaruh di masyarakat pada waktu itu. Pada pertemuan itu Rasulullah menyeru mereka untuk masuk Islam, tetapi mereka menolak seruan tersebut. Pada saat itu Ali ra. berdiri di sisi Rasulullah sembari memandang kepada semua yang hadir, kemudian berkata : “Aku beriman kepadanya, dan aku menjadi penolongnya”. Arqam bin Abi Arqam, Usman bin Umair dan sebagainya. Ja’far bin Abi Thalib yang berani berdiri di depan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia) untuk mewakili dan membela kaum muslimin, padahal ketika itu ia baru berusia 20 tahun. Masih banyak lagi contoh pemuda pemudi muslim yang mampu memberikan konstribusi yang besar kepada Islam dan berprestasi tinggi semata-mata mencari ridha Allah SWT.
Perhatian Islam yang besar terhadap generasi muda menunjukkan bahwa masa muda merupakan masa yang sangat penting dan masa yang paling berharga. Generasi muda merupakan rahasia kekuatan suatu umat, tiangnya kebangkitan, kebanggaan dan kemuliaan. Di atas pundak merekalah masa depan umat terpikul, karena pemuda memiliki keistimewaan tersendiri, baik dari segi keberanian, kecerdasan, semangat, maupun dari kekuatan jasmaninya.
“Berikan 10 orang pemuda dan aku akan mampu memindahkan sebuah gunung dan berikan aku 100 orang pemuda maka aku akan dapat menggerakkan dunia” pernyataan populer tersebut ditegaskan Bapak Proklamator Republik Indonesia Bung Karno mengenai arti pentingnya posisi pemuda.
Sosok pemuda mempunyai nilai sejarah tersendiri. Peran pemuda Indonesia senantiasa ada pada lini terdepan dalam sejarah bangsa. Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamsi Kemerdekaan R.I 1945, Perubahan dari Orde Lama ke Orde Baru 1966, dari Orde Baru ke Orde Reformasi 1988. Bahkan masyarakat Internasional menyadari arti penting dan nilai strategis pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) dalam pembangunan.
Pada periode lahirnya syari’at Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, generasi muda memegang peranan yang sangat penting dalam menyebarluaskan dakwah Islamiyah, karenanya jangan lewatkan masa muda untuk hal-hal yang tak ternilai di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab kita untuk menghasilkan generasi Islam yang berkualitas Islami.
Paling tidak, ada empat hal yang menjadi kriteria dari profil pemuda muslim yang berkualitas, yaitu :
Pertama, Pemuda yang memiliki aqidah yang benar. Akidah Islam tegak berdasarkan peng-Esaan kepada Allah, mengakui-Nya sebagai Tuhan, penguasa, pencipta, pemberi rizki, pemilik langit, bumi dan seisinya serta satu-satunya Zat yang akan menghidupkan kembali yang akan memberikan balasan kepada hamba-hamba-Nya, dan inti dari akidah adalah Tauhid.
Tauhid menjadi misi utama para nabi dan rasul serta para shalih terdahulu yang tidak boleh dilupakan. Apa yang dilakukan oleh Yaqub as ketika hampir wafat, patut kita teladani dalam mempersiapkan pemuda sebagai generasi penerus. Waktu itu, Yaqub bertanya kepada anak-anaknya, “Apa yang akan kalian sembah sepeninggalanku?” semua anak-anaknya menjawab, kami akan menyembah Tuhanmu, Tuhan bapak-bapakmu-Ibrahim, Ismail, Ishak yakni Allah SWT dan kami berserah diri kepada-Nya (kisah ini diabadikan dalam QS. 2 Al Baqarah : 133).
Demikian pula pengajaran Lukman kepada anaknya yang diabadikan dalam Al-Qur’an yang artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. 31 Lukman : 13).
Dasar pendidikan akhlak bagi seorang pemuda adalah akidah yang benar, karena akhlak tersarikan dari akidah dan pancaran darinya. Oleh karena itu jika seorang pemuda berakidah dengan benar, niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus. Begitu pula sebaliknya, jika akidahnya salah dan melenceng, maka akhlaknya pun akan tidak benar.Dalam satu hadits Rasulullah SAW bersabda : اَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ اِيْمَانًا اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا “Mukmin yang sempurna imannya, adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Turmudzi dari Abi Hurairah).
Ciri Kedua, menempa diri dengan memiliki ilmu dan tsaqafah Islam. Kita semua terutama pemuda hendaklah senantiasa menempa diri dan secara terus-menerus mencari ilmu dan mengamalkannya. Tanpa ilmu pemuda akan tertinggal. Islam mengajak manusia untuk menguasai ilmu, dalam ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang artinya : “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS. 96 Al-‘Alaq : 1-4).
Betapa pentingnya ilmu bagi seorang pemuda, Rasul yang mulia senantiasa memotivasi umatnya untuk belajar dan membaca. Ada baiknya kita menelaah kembali kisah seorang pemuda yang usianya belum genap tiga belas tahun berjalan mendekati barisan pasukan muslim dengan membawa sebilah pedang ia mendatangi Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah, aku membaktikan hidupku kepadamu. Izinkan aku untuk pergi bersamamu dan memerangi musuh-musuh Allah di bawah panji-panjimu”.
Rasulullah yang mulia memandang anak tersebut dengan penuh kekaguman dan menepuk pundaknya. Beliau memuji keberaniannya, tetapi menolaknya untuk bergabung dengan pasukan muslim. Anak muda itu (Zaid bin Tsabit ra.) Rasulullah pun kemudian memberikan tugas kepadanya. “Zaid pergilah belajar tulisan Yahudi”. Zaid kemudian belajar bahasa Ibrani. Maka kemudian ia sangat fasih berbahasa Ibrani dan menjadi sekretaris Rasulullah SAW. Rasulullah juga memerintahkan Zaid untuk belajar bahasa Syria. Demikian Zaid mempunyai fungsi penting ketika Rasulullah berunding dan berkomunikasi dengan bangsa-bangsa yang tidak bisa bahasa Arab.
Ketiga, dari ciri pemuda yang diharapkan di dalam Islam adalah memiliki keterampilan dalam berbagai hal untuk dimanfaatkan dalam kebaikan dan kebenaran dalam upaya mencapai kemajuan diri, keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara. Pada masa Rasulullah SAW para sahabat telah menunjukkan kemampuan yang terampil dalam berbagai hal, ada yang terampil dalam berdagang, berperang dan sebagainya yang semua ini tentu saja amat berguna.
Kepada mereka yang memang terampil, Rasulullah SAW sendiri tidak segan-segan memberi penghargaan dan amanah guna mengembangkan keterampilannya itu. Maka ketika Usamah bin Zaid telah menunjukkan keterampilannya yang luar biasa dalam berperang, beliau tidak segan-segan mengangkatnya menjadi panglima perang meskipun umurnya baru 17 tahun, sementara Mush’ab bin Umair yang terampil dalam dakwah, ditugaskan beliau untuk dakwah ke Yatsrib (Madinah).
Ciri keempat, memiliki tanggung jawab, Di antara bukti kebenaran dan kemuliaan nilai-nilai Islam adalah adanya tuntutan tanggung jawab dari setiap individu atas semua perbuatannya. Diferensiasi yang hakiki antara manusia adalah dengan mengukur rasa tanggung jawab serta kemauan untuk menanggung akibat dari perbuatan yang dilakukan.
Prinsip tanggung jawab ini merupakan salah satu prinsip yang ditetapkan dalam Al Qur’an dalam sejumlah ayatnya :كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ. “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya” (QS. 74 Al Mudatsir : 38).
Pada prinsipnya tanggung jawab ini mencakup kepada tiga hal, yaitu; tanggung jawab pemuda sebagai seorang individu, tanggung jawab sebagai anggota masyarakat, tanggung jawab sebagai bagian dari umat. Menunaikan kewajiban terhadap umat Islam yang tersebar di seluruh belahan dunia dan dalam setiap bidang kehidupan. Ketiga, tanggung jawab tersebut dengan segala cakupannya menurut DR. Ali Abdul Halim Mahmud mantan Syeikh Al Azhar dalam kitabnya At-Tarbiyah al-Khuluqiyah dengan edisi Indonesia “Akhlak mulia” menegaskan bahwa meninggalkan ketiga kewajiban ini merupakan keburukan yang dicela oleh Islam. Ketiga tanggung jawab tersebut sangat sesuai dengan nilai-nilai kemasyarakatan dan nilai-nilai kemanusiaan atau humanisme.
Untuk mewujudkan pemuda yang berkualitas itu, maka paling tidak ada tiga institusi yang mempunyai pengaruh sangat efektif, yaitu :
a. Keluarga, dalam pengertian sempit mencakup kedua orang tua, saudara dan kerabat. Dalam pengertian luas mencakup teman, tetangga, masyarakat secara keseluruhan.
b. Masjid, memberi pengaruh yang baik bagi jiwa orang-orang dalam berhubungan dengan sang Pencipta.
c. Sekolah, meliputi unsur-unsur yang ada di dalamnya, buku, peralatan, methode, gedung dan hal-hal yang mempengaruhi murid.
Para pemuda sangat dituntut untuk mempersiapkan dirinya guna menyongsong masa depan agama, bangsa dan negara yang cerah, dan mempersiapkannya memerlukan perhatian dan kerja sama yang serius.

Sabtu, 30 April 2011

Kemegahan Pernikahan Duke dan Duchess of Cambridge

Kemegahan Pernikahan Duke dan Duchess of Cambridge
Tim Liputan 6 SCTV


30/04/2011 05:43
Liputan6.com, London: Gereja Westminster Abbey di London, Inggris, benar-benar menyihir jutaan rakyat Inggris. Mereka menjadi saksi perhelatan The Royal Wedding Pangeran William dan istri Kate Middleton. Pernikahan mereka diekspos tak kurang dari 10 ribu jurnalis ribuan media. Sementara dua miliar pemirsa televisi diperkirakan menyaksikan detik-detik pernikahan Duke dan Duchess of Cambridge tersebut.

Biaya pernikahan Pangeran William dan Putri Middleton menelan dana hingga Rp 600 miliar. Biaya ini menjadi yang termahal dalam sejarah Inggris. Sementara ketika Pangeran Charles dan Putri Diana menikah cuma menghabiskan Rp 45 miliar.

Pernikahan supermegah nan sakral ini diharapakan bisa kembali menaikkan popularitas kerajaan Inggris. Popularitas yang memudar sepeninggal Putri Diana. Kemewahan tergambar sejak iring-iringan 85 mobil Volvo untuk mengantar anggota kerajaan. Seribu pasukan berkuda ditambah puluhan peleton tentara dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara Inggris.

Middleton pun menampakkan aura kebangsawanannya dengan balutan gaun pengantin karya desainer Sarah Burton. Putri pengusaha kaya raya di Inggris itu tampil sederhana namun penuh pesona. Senyum tak pernah lepas dari bibir wanita kelahiran 9 Januari 1982.

Hampir selama satu jam prosesi sakral di dalam gereja berlangsung. William dan Middleton lalu menyapa sejumlah jutaan masa yang setia menyaksikan pernikahan. Akhirnya sang mempelai menutup dengan sebuah ciuman mesra di balkon Istana Buckingham.

Momen 29 April merupakan tanggal pernikahan yang dipilih sama saat ayahnya, Pangeran Charles menikahi Putri Diana, yang berasal dari masyarakat biasa. Pangeran Charles dan Putri Diana menikah 29 April 1981.

Tak heran publik kerap kali membanding-bandingkan antara Middleton dan Diana. Termasuk kisah perceraian ayahnya juga terus menghantui pasangan yang berpacaran selama delapan tahun.

Sejak bertemu Middleton pada 2001, Pangeran William seakan menemukan pengganti sosok sang ibu yang sangat diidolakan. Ketegasan, kedisplinan, dan pekerja keras membuat Middleton dengan mudah beradaptasi sebagai anggota kerajaan yang baru.(AIS)

Minggu, 17 April 2011